Segalanya Akan Kembali Kepada-NYA

***

Anak itu akhirnya pergi…

Fajar telah menyingsing, ketika sebuah notifikasi masuk ke gawai andalanku. Getarannya mampu menggerakkan tubuhku untuk segera mengambilnya.

Bapak mengirimkan pesan suara. Mengabarkan bahwa Si Kecil sudah tiada.

Semalam, sekitar pukul setengah sebelas, Ibu, Bapak, dan kakak-kakakku sempat menyambangi Si Kecil di ruang perawatannya untuk melihat keadaannya.

“Badannya terlihat sangat kurus, kondisinya semakin melemah, dan tubuhnya sulit untuk bergerak. Hanya nafasnya yang terlihat terengah-engah,” suara Bapak terdengar di seberang sana menceritakan saat-saat terakhir mereka menemani Si Kecil.

Kata Bapak, sudah beberapa minggu terakhir ini anak itu mengalami penurunan fisik yang drastis. Badannya kurus, nafsu makan berkurang, tidak lincah lagi, dan sering hanya menghabiskan waktu di pembaringan.

“Mungkin ini yang terbaik bagi Si Kecil. Diikhlaskan saja…,” pungkas Bapak membesarkan hatiku.

***

Aku dan keluargaku tidak tahu apakah sakit yang menyebabkan kepergiannya itu adalah efek berantai dari cacat yang dideritanya. Namun, yang aku kagumi, Si Kecil dapat hidup normal selama dua tahun meskipun menderita kelainan fisik. Seakan-akan dia tidak merasakan sama sekali penyakit yang disandangnya. Meskipun belum mampu berkata-kata, ia mampu memberi pelajaran pada kami bahwa keterbatasan bukanlah sebuah halangan.

Terima kasih duhai Rabb yang telah mengamanahkan Si Kecil kepada keluargaku selama dua tahun ini. Setidaknya, tingkah-polah Si Kecil yang menggemaskan itu mampu memberikan warna tersendiri bagi keluarga kami.

Aku merasa tidak maksimal dalam merawatnya, karena aku belum bisa mengusahakan kesembuhannya. Alih-alih merawat dan mengobatinya, waktu, pikiran, dan tenagaku tersita oleh pekerjaan di ibukota.

Semoga kemauan dan kemampuan keluarga kami dalam merawat Si Kecil selama dua tahun terakhir ini dapat menjadi amal yang menghalangi kami dari panasnya api neraka-MU.

***

Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembalimu. [96: 8]

***

Postingan Populer

Alas Tidur Nabi

Menggabungkan Beberapa File PDF Menjadi Satu

Keluarga sebagai Akar Peradaban

Repot*)

Gunungtawang (Jilid 7)

Siklus 700 Tahun

Menelusuri Jejak Bung Karno: Bandung (1)

Neraka di Bawah Telapak Kaki Ibu