Holistic Learning


***

Semakin kacaunya tatanan sosial kemasyarakatan yang terjadi di negeri ini semakin menunjukkan pula kegagalan pendidikan. Pendidikan yang seharusnya menjadi ujung tombak peningkatan harkat dan martabat bangsa Indonesia, malah sebaliknya mengantarkan Indonesia ke dalam jurang keterpurukan yang semakin dalam dan tak terlihat dasarnya.
Sebagai sebuah sistem, pendidikan memiliki beberapa elemen yang melingkupinya. Mulai dari konsep pendidikan, sistem pengajaran, kurikulum, pengajar/guru, lingkungan peserta didik, bahkan keluarga juga mempunyai posisi yang penting dalam pendidikan.
Buruknya kualitas output pendidikan berupa peserta didik yang gagal mengemban misi sebagai insan kamil (yang tidak hanya berakal tetapi juga mesti berbudi) mengindikasikan bahwa kita membutuhkan suatu konsep pendidikan yang tidak hanya bisa mengajar, tetapi juga harus bisa mendidik.
Mengajar lebih menitikberatkan pada sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, atau dalam istilah Bloom, aspek kognitiflah yang menjadi sasarannya. Namun mengajar saja tidaklah cukup. Jika kita memahami manusia secara utuh maka kita juga membutuhkan sentuhan yang bisa mengasah dan mengembangkan ranah afektif dan konatif dalam dirinya. Yang mana kedua aspek terakhir tersebut lebih mengarah kepada peningkatan karakter dan moral peserta didik. Karakter yang kuat dan moral yang mulia inilah tujuan utama pendidikan. Tiga aspek ini mutlak ada pada diri seseorang jika tidak ingin terjadi split personality; pintar tapi tak bermoral.
Holistic Learning merupakan suatu konsep pembelajaran yang utuh dan menyeluruh, yang berupaya untuk mengembangkan semua potensi jasmani dan ruhani manusia agar dirinya benar-benar bisa mendekati derajat insan kamil dan menjadi rahmat bagi sekitarnya.
Di Indonesia konsep ini sudah mulai dikampanyekan beberapa tahun terakhir ini. Salah satu tokoh yang bergiat dalam bidang ini adalah Ayah Edy; seorang praktisi Multiple Intelligence dan Holistic Learning. Melalui program Indonesian Strong From Home, dalam berbagai kesempatan, Ayah Edy selalu menekankan kekurangan dan kelemahan sistem pendidikan yang telah lama dipraktekkan oleh negara dan kita sebagai orangtua. Tidak hanya di situ saja, beliau juga menawarkan sebuah konsep cemerlang berupa Holistic Learning dan Multiple Intelligence yang menurutnya harus dimulai dari rumah kita sendiri, dimulai oleh kita sendiri, dan dimulai saat ini juga. Demi Indonesia yang kuat di masa depan.

Ngaliyan, Agustus 2010

Postingan Populer

Alas Tidur Nabi

Keluarga sebagai Akar Peradaban

Menggabungkan Beberapa File PDF Menjadi Satu

Repot*)

Gunungtawang (Jilid 7)

Akhbaruz Zaman

Segalanya Akan Kembali Kepada-NYA

Menelusuri Jejak Bung Karno: Bandung (1)

Siklus 700 Tahun