Dewi Fortuna

***

Saya masih ingat. Pertama kali saya mengenalnya empat belas tahun yang lalu. Ketika berumur sepuluh tahun. Persis setelah Indonesia kalah adu penalti melawan Thailand. Sang komentator di tivi sering sekali menyebut, bahwa Dewi Fortuna belum berpihak kepada Indonesia.

Sontak saya bertanya kepada ibu saya, yang juga menonton partai itu.

“Bu, apakah Dewi Fortuna benar-benar ada?”

Sambil tersenyum, ibu menjawab, “Dewi Fortuna artinya keberuntungan.”

“Hanya istilah saja,” begitu tegas ibu.

Dalam benak saya, gambaran makhluk menyerupai malaikat pun akhirnya sirna.


Empat belas tahun kemudian, saya (dan ibu saya yang juga masih mau menonton), kembali harus melihat Indonesia kalah adu penalti di tempat yang sama. Meskipun lawannya berbeda.

Kali ini, saya semakin yakin bahwa Dewi Fortuna itu benar-benar TIDAK ADA.

Jika dia benar-benar ada, niscaya dia akan memihak kepada negeri ini.
Di negeri ini, dia akan dipuja dua ratus tiga puluh juta manusia.

Jika dia benar-benar ada, niscaya dia akan memihak kepada negeri ini.
Negeri yang jumlah manusia dan kekayaan alamnya jauh lebih besar dari yang dimiliki oleh Asia Tenggara itu sendiri.

***
Segaran, 26 November 2011

*) Penulis mempunyai akhiran Nomor Induk Mahasiswa “429” (4 = four, 2 = two, 9 = nine). Jika digabung: four-two-nine = fortune (dalam bahasa Inggris artinya beruntung). Dalam istilah Arab, “fauzan” berarti “keberuntungan / kemenangan”. Kata Pak Her, guru agama saya ketika SMP, “fauzan artinya juara”. Amin…

Postingan Populer

Alas Tidur Nabi

Keluarga sebagai Akar Peradaban

Menggabungkan Beberapa File PDF Menjadi Satu

Repot*)

Gunungtawang (Jilid 7)

Segalanya Akan Kembali Kepada-NYA

Menelusuri Jejak Bung Karno: Bandung (1)

Siklus 700 Tahun

Akhbaruz Zaman