Orang-Orang Luar Biasa

***

Sungguh,
Kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
(QS. at-Tin [95]: 4)

***

Bagaimana caranya menghasilkan melodi dari sebuah gitar tanpa menggunakan bantuan jari-jemari? Sementara di tubuh gitar terdapat enam dawai dan sembilanbelas fret yang harus dijelajahi oleh jari sebelah tangan; sedangkan jari tangan satunya lagi musti pandai memetik senar-senar di atas lubang resonansi untuk menghasilkan nada yang pas.

Bagaimana teknik mengemudikan mobil hanya dengan menggunakan dua kaki? Sementara selain kemudi juga ada tuas persneling dan rem tangan, pijakan kopling dan rem, serta pedal gas, yang tentunya membutuhkan koordinasi dari sekian indera, di samping kematangan jiwa yang prima, serta fisik yang waskita. 

Bagaimana memotret dengan sebuah kamera single lens reflex tanpa mengandalkan pergelangan tangan? Sementara di penampang gawai “alat penangkap momentum” itu terdapat lensa putar manual dan sekian tombol, yang meskipun kecil dari segi ukuran, namun memiliki efek dan membutuhkan konfigurasi yang rancak; untuk kemudian memengaruhi hasil dari sebuah bidikan rana.

Bagaimana pula cara menggapai puncak-puncak gunung dan belantara hutan yang menyelimutinya, hanya dengan satu kaki? Sementara tubuh selain harus aklimatisasi terhadap cuaca dan iklim, juga terkadang rintangan semak belukar dan flora-fauna liar yang sering dijumpai, kerapkali dapat mengerdilkan semangat. Selain keberuntungan, dibutuhkan ketahanan fisik dan jiwa yang tabah untuk dapat mengangkangi puncak-puncak ancala.

Bagaimana melukis di atas kanvas tanpa menggunakan tangan? Sementara sapuan kuas dan komposisi dari warna-warni cat, yang jika berbeda sedikit saja cara menekan kuas, serta komposisi pencampuran zat pewarna, dapat menimbulkan pemahaman dan penafsiran yang berbeda terhadap hasil dari sebuah karya lukis.

***

Alberta Dani Setiawan adalah pria asal Wonosobo, yang kerap dipanggil Aceng dalam kesehariannya. Ia merupakan salah seorang yang diberkati dengan bakat dan talenta unik tidak biasanya. Meskipun menyandang disabilitas (ianya tidak bertangan sejak lahir), beliau mampu memainkan gitar dengan lihai. Tidak sebatas itu, kemahiran menggebuk drum-nya juga tidak kalah dengan para drummer grup band lainnya. Dan, yang paling menghebohkan khalayak adalah kemampuannya mengemudikan mobil tidak kalah cekatan dibanding manusia “normal” lainnya. Beliau mencatat rekor mengemudikan mobil dari Wonosobo ke Jakarta. Aceng meninggal dunia pada Juni 2015 dalam usia 42 tahun disebabkan oleh penyakit diabetes yang telah lama dideritanya.

***

Perempuan paruh baya asal Purworejo bernama Sofwan Rusidah dikenal sebagai fotografer. Walaupun memiliki lengan yang tidak sempurna seperti orang kebanyakan, Ibu Rusidah sangat terampil dalam melayani permintaan sebagai juru dokumentasi untuk hajatan keluarga, kegiatan di lingkungan sekitar, bahkan acara resmi dan formal di lingkup Pemerintah Kabupaten Purworejo. Profesi fotografer yang ditekuni beliau merupakan cita-cita yang terus dipupuk sejak masih sekolah dasar. 

***

Pendaki Berkaki Tunggal. Begitulah julukan yang disematkan kepada Sabar Gorky. Pria asal Surakarta ini sudah berulang kali menaklukkan puncak-puncak gunung hanya dengan sebelah kaki. Sejak mengalami kecelakaan kerja yang mengharuskan kaki kanannya diamputasi, ia bertekad untuk membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah akhir dari segalanya. Kemauan dan tekad untuk bangkit, serta menyingkirkan segala bentuk keluh-kesah, adalah penentu kualitas seorang manusia. Begitu prinsip yang digenggam erat-erat oleh dirinya.

***

Muhammad Amanatullah, akrab dipanggil Aam, lahir di Gresik, Kota Pudak di pantai utara Jawa Timur. Dalam sebuah kesempatan ketika diundang sebagai pembicara di sebuah acara talkshow di televisi, ketika diminta oleh si pembawa acara untuk menyampaikan motivasi kepada para pemirsa, Aam mengambil sebuah kanvas, lalu tangannya mulai menari-nari menyapukan cat air di atasnya, untuk kemudian tertulis sebuah kalimat: “Keterbatasan bukan halangan. Semangat!!!”

***
Respek untuk Mas Aceng, Bu Ida, Pak Sabar, dan Aam, serta kawan-kawan luar biasa lainnya.

***

Mereka semua adalah orang-orang luar biasa, yang membuktikan kalimat-Nya, bahwa tidak ada manusia yang tidak sempurna. Semua manusia adalah sempurna menurut penciptanya. Seperti tersurat pada kalam suci di awal tulisan ini. Tersebab Tuhan adalah Maha-sempurna dan Maha-adil, maka Dia hanya menciptakan sesuai kadar yang telah Dia tentukan. Bagi Tuhan, tidak dilebihkan seseorang atas yang lain, dan tidak pula direndahkan seseorang atas yang lainnya. Semua memiliki kesempatan yang sama. Sama-sama berhak dan wajib bersyukur kepada Pencipta. Kita diciptakan untuk menjadi ujian bagi mereka. Begitu juga mereka diciptakan untuk menjadi ujian bagi kita. 

***
Karena, yang orang “normal” bisa lakukan, bisa dilakukan pula oleh mereka. Tetapi, tidak semua yang mereka bisa lakukan, bisa dilakukan oleh orang “normal”.

***

Jakarta, Shafar 1442

Postingan Populer

Alas Tidur Nabi

Menggabungkan Beberapa File PDF Menjadi Satu

Keluarga sebagai Akar Peradaban

Repot*)

Gunungtawang (Jilid 7)

Siklus 700 Tahun

Segalanya Akan Kembali Kepada-NYA

Menelusuri Jejak Bung Karno: Bandung (1)

Neraka di Bawah Telapak Kaki Ibu